
4 kesalahan Xiomi ini bikin pengguna geregetan! Simak daftar lengkapnya agar kamu bisa lebih bijak sebelum beli atau upgrade HP Xiomi favoritmu.
Pengguna Xiaomi alias Mi Fans, siapa yang pernah kesel sama HP sendiri? Walaupun Xiaomi terkenal dengan harga terjangkau dan spek yang menggiurkan, bukan berarti mereka bebas dari kesalahan. Faktanya, ada beberapa hal yang dilakukan Xiaomi (atau Xiomi, sebutan yang kadang salah tulis tapi sering dipakai di Indonesia) yang sukses bikin pengguna emosi jiwa.
Artikel ini bakal bahas 4 kesalahan Xiomi yang cukup fatal dan sering banget dikeluhkan pengguna. Yuk kita bahas bareng, siapa tahu kamu pernah ngalamin juga!
- Xiomi Bloatware yang Ganggu Banget
Salah satu kesalahan Xiomi yang paling sering dikeluhkan adalah banyaknya aplikasi bawaan alias bloatware yang nggak bisa dihapus. Begitu beli HP Xiomi baru, langsung disambut sama belasan aplikasi tambahan yang jarang (atau bahkan nggak pernah) dipakai. Parahnya lagi, beberapa dari aplikasi itu malah makan RAM, baterai, dan bahkan munculin iklan!
Pengguna harus repot pakai metode khusus untuk disable atau freeze aplikasi tersebut. Ini jelas jadi salah satu kesalahan Xiomi yang bikin frustrasi. Padahal pengguna cuma pengen pengalaman yang bersih dan efisien.
- Xiomi MIUI Update yang Sering Bikin Masalah
Siapa sih yang nggak senang dapat update sistem? Tapi di dunia Xiomi, update bukan selalu kabar baik. Banyak banget kasus di mana update MIUI malah bikin performa menurun, baterai boros, atau bahkan bikin bug baru muncul. Ini termasuk kesalahan Xiomi yang sering bikin penggunanya emosi karena alih-alih makin lancar, malah jadi makin lambat.
Beberapa pengguna bahkan lebih memilih nahan update, atau install custom ROM demi kestabilan. Ini harusnya jadi catatan penting bagi tim pengembang Xiomi untuk lebih matang sebelum merilis pembaruan.
- Xiomi Terlalu Banyak Variasi Model HP
Kedengeran keren sih, pilihan banyak. Tapi percaya deh, terlalu banyak model HP dengan selisih spek yang tipis malah bikin bingung. Misalnya seri Redmi Note aja udah punya Redmi Note 11, 11S, 11 Pro, 11 Pro 5G, 11T, dst. Ini jadi salah satu kesalahan Xiomi karena membuat konsumen susah memilih dan harus riset panjang sebelum beli.
Strategi ini seolah bikin Xiomi pengen masukin semua pasar, tapi pada akhirnya malah bikin lini produk jadi berantakan dan susah dibedakan. Untuk pengguna awam, ini sangat membingungkan dan bisa berujung pada pembelian yang tidak optimal.
- Xiomi Iklan di Antarmuka yang Mengganggu
Nah ini dia kesalahan Xiomi paling bikin geregetan. Gimana nggak, masa kita udah beli HP tapi masih disuruh lihat iklan juga? Yup, MIUI punya kebiasaan menampilkan iklan di antarmuka sistem seperti di File Manager, Security, atau bahkan di Settings. Ini bukan cuma ganggu, tapi juga ngerusak pengalaman pengguna.
Meskipun bisa dimatikan secara manual lewat setting, tapi tetap aja banyak yang nggak tahu caranya. Dan buat sebagian pengguna, hal ini bikin HP Xiomi terasa “murahan”, padahal speknya udah lumayan tinggi.
Kenapa Masih Banyak yang Pilih Xiomi Meski Penuh Drama?
Meski banyak kesalahan Xiomi yang bikin emosi, faktanya masih banyak banget yang tetap setia pakai brand ini. Alasannya simpel: spek tinggi, harga miring. Bahkan di kelas harga 2–3 jutaan, Xiomi seringkali ngasih performa dan fitur yang mengungguli brand lain.
Tapi bukan berarti pengguna harus nerima semua kekurangan begitu aja. Harapannya, Xiomi makin dengerin suara penggunanya, dan perbaiki semua kesalahan ini biar nggak cuma jadi pilihan murah, tapi juga terbaik.
Kesimpulan: Xiomi Murah Bukan Berarti Harus Sabar Selalu
Xiaomi (atau Xiomi, buat yang sering typo) punya potensi besar buat jadi pemimpin pasar smartphone, tapi harus mulai serius dengerin keluhan pengguna. Mulai dari bloatware, update MIUI yang nggak stabil, varian model yang berlebihan, sampai iklan di UI—semua ini adalah kesalahan Xiomi yang harusnya bisa diperbaiki.
Kalau Xiomi bisa lebih fokus ke kualitas pengalaman pengguna, nggak heran kalau mereka bakal jadi brand nomor satu di hati masyarakat Indonesia.